Kemenkeu Catat PMI Manufaktur Menguat ke 51,9 di Maret 2023

Kemenkeu Catat PMI Manufaktur Menguat ke 51,9 di Maret 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menjelaskan di tengah tekanan ekonomi global, sektor manufaktur Indonesia secara konsisten mengalami ekspansi di sepanjang Triwulan-I 2023.

Indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur nasional menguat kembali ke level 51,9 di bulan Maret 2023 angka ini naik dibandingkan Februari 2023 yang hanya 51,2. 

“Tingkat permintaan domestik terindikasi terus mengalami peningkatan, menopang aktivitas produksi manufaktur di tengah permintaan ekspor yang masih relatif tertahan,” ujar dia di Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Selain itu, perbaikan distribusi dan logistik juga terus mengalami perbaikan dalam dua bulan terakhir sehingga mampu mendorong aktivitas produksi di dalam negeri.
 
“Industri manufaktur yang terus ekspansif ini mencerminkan tetap kuatnya perekonomian kita di tengah perekonomian global yang masih dibayangi oleh tren perlambatan dan ketidakpastian. Selain itu, menguatnya indeks PMI Manufaktur ini juga mengindikasikan optimisme para pelaku usaha dalam melihat potensi perekonomian domestik dalam jangka pendek,” tambah Febrio.

Indonesia dan India merupakan dua dari sedikit negara Asia yang mengalami tren peningkatan PMI Manufaktur. PMI India tercatat pada level 56,4 dari sebelumnya 55,3 pada Februari lalu.

Meskipun lambat, Thailand dan Filipina masih berada di zona ekspansif, masing-masing pada level 53,1 dan 52,5. Sementara itu, Vietnam (47,7) dan Malaysia (48,8) mengalami kontraksi, demikian juga dengan Jepang (49,2) dan Korea (47,6) yang masih terus berada di zona kontraksi di sepanjang triwulan pertama. 

“Sementara itu, perekonomian terbesar di Asia, PMI China relatif stagnan di level 50,0,” tandas Febrio.