Transformasi Industri: Digitalisasi Manufaktur di Timur Indonesia

Dalam satu dekade terakhir, perkembangan pesat teknologi dan digitalisasi telah mendorong perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk bergegas memasuki ranah digital. Menurut laporan Badan Pusat Statistik, Jawa Timur sebagai salah satu kontributor utama ekonomi Indonesia berhasil meraih pertumbuhan ekonomi yang mengesankan sebesar 5,34% pada tahun 2022, dengan fokus utama pada pengembangan industri manufaktur yang telah mencapai 31,4%. 

Tidak hanya itu, pada bulan September 2024 mendatang, Western Sydney University akan memperluas jangkauannya ke Jawa Timur dengan fokus pada inovasi digital. Kadin Jawa Timur bersama dengan ODOO Nusantara, Datacom, dan Port Cities telah bersatu dalam komitmen mereka untuk mempercepat digitalisasi industri. Upaya ini dilakukan untuk menghadapi Revolusi Industri ke-4 dengan meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional. Penerapan teknologi digital dalam industri manufaktur memang sangat diperlukan, sebab dengan sistem ini, bisa mendapatkan data yang lebih akurat dengan cepat dan tepat.

Digitalisasi dalam manufaktur adalah proses perubahan sistem menjadi format digital yang menggunakan teknologi. Dalam implementasinya,  digitalisasi dapat mengotomatisasi sistem produksi, quality control, maintenance Product Lifecycle Management (PLM), dan meningkatkan proses lainnya agar lebih efisien dan produktif. Hal tersebut juga didukung oleh riset yang dilakukan Deloitte dengan Manufacturer’s Alliance for Productivity and Innovation (MAPI) bahwa digitalisasi manufaktur dapat meningkatkan produksi hingga mencapai 10%. 

Untuk lebih mengetahui mendalam mengenai digitalisasi manufaktur. Pada artikel ini, akan membahas seputar digitalisasi manufaktur beserta manfaatnya. Yuk, simak penjelasannya hingga akhir! 

Apa itu Digitalisasi Manufaktur? 

Digitalisasi manufaktur mengacu pada penerapan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence (AI), Cloud Computing, dan robotika untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam proses produksi. Dalam digitalisasi manufaktur, berbagai aspek proses produksi diperbarui dan ditingkatkan melalui penggunaan teknologi digital yang memungkinkan koordinasi yang lebih baik antara mesin, pekerja, dan sistem manajemen sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan responsif terhadap perubahan.

Selain itu, digitalisasi memiliki peran yang krusial dalam industri manufaktur modern. Di mana digitalisasi membawa transformasi besar dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas produk, mengoptimalkan rantai pasok, dan membuka peluang inovasi dalam model bisnis. Dengan begitu, perusahaan manufaktur dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi sehingga tetap bertahan dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif. 

Manfaat Digitalisasi Manufaktur

Dalam era industri yang terus bertransformasi, digitalisasi telah menjadi tonggak penting bagi perusahaan manufaktur dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompleks. Dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses produksi, perusahaan dapat merasakan berbagai manfaat yang signifikan.  Berikut lima manfaat digitalisasi dalam industri manufakturing: 

  • Peningkatan Efisiensi Produksi

Digitalisasi memungkinkan industri manufaktur untuk meningkatkan efisiensi produksi melalui otomasi sistem manufaktur berbasis komputer (Computer Numerical Control/CNC) dan perangkat lunak Manufacturing Execution Systems/MES. Di mana proses produksi tersebut menjadi lebih cepat, akurat, dan konsisten sehingga dapat mengurangi waktu siklus dan biaya produksi secara keseluruhan. Selain itu, penerapannya juga bermanfaat untuk mengurangi keterlibatan manusia, risiko kesalahan, meningkatkan produktivitas, membantu jadwal produksi, dan pemantauan real-time. 

  • Responsif Terhadap Perubahan Pasar

Dalam dunia bisnis yang dinamis, digitalisasi memberikan kemampuan adaptasi yang lebih mudah untuk mengikuti perubahan tren pasar dengan cepat. Hal ini memungkinkan industri manufaktur untuk responsif dalam mengatur kapasitas produksi, mengembangkan produk baru, dan menyesuaikan kebutuhan pasar yang berubah. Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan untuk menganalisis data secara real-time, mempercepat identifikasi tren pasar atau kebutuhan pelanggan sehingga dengan begitu industri manufaktur dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi ekspektasi pasar dan tetap bersaing. 

  • Inovasi Produk dan Model Bisnis

Digitalisasi dalam industri manufaktur membuka peluang inovasi produk dan model bisnis dengan mengintegrasikan teknologi digital. Perusahaan dapat mengembangkan pengalaman pelanggan yang lebih menarik dan interaktif dengan menggabungkan solusi digital ke dalam produk mereka, seperti layanan berbasis langganan atau pengalaman pelanggan yang ditingkatkan. Dengan demikian, ini bukan hanya menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, tetapi juga membedakan bisnis dari pesaing. 

  • Peningkatan Kualitas Produk

Digitalisasi memungkinkan untuk mencapai konsistensi kualitas produk yang lebih tinggi. Melalui penggunaan sensor dan pemantauan real-time membantu mengidentifikasi cacat pada tahap awal produksi dan memungkinkan perbaikan sebelum mencapai tahap produksi massal. Selain itu, integrasi sistem yang baik dan penggunaan perangkat lunak Product Lifecycle Management (PLM) memastikan akses mudah terhadap spesifikasi produk dan panduan produksi, serta mengurangi risiko kesalahan manusia. 

  • Pengurangan Biaya Operasional

Digitalisasi dalam manufaktur tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi tetapi juga membantu mengurangi biaya operasional. Dengan menggunakan teknologi otomasi dan analisis data, industri manufaktur dapat mengidentifikasi pemborosan atau kekurangan efisiensi, dan memungkinkan optimasi penggunaan sumber daya. Selain itu, digitalisasi memungkinkan adopsi model produksi yang lebih berkelanjutan sehingga dapat mengurangi limbah dan dampak lingkungan secara keseluruhan. Melalui hal tersebut menyebabkan pengurangan biaya produksi keseluruhan.

Digitalisasi telah membawa sejumlah keuntungan bagi industri manufaktur. Mulai dari peningkatan efisiensi produksi hingga inovasi dalam produk dan layanan teknologi memainkan peran krusial dalam membentuk masa depan produksi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan manufaktur untuk terus mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi digital dalam operasi mereka agar dapat tetap bersaing di pasar yang dinamis. Dengan menerapkan digitalisasi secara tepat, perusahaan manufaktur dapat meningkatkan kinerja, produktivitas, dan menghadapi tantangan dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dengan cepat.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari Digitalisasi Manufaktur hanya di Manufacturing Surabaya 2024: The Biggest Manufacturing Exhibition in Eastern Indonesia. Kunjungi laman https://pamerindo.co.id/manusurabaya/prereg/ untuk Pre-Registrasi sekarang! 

Source:

  1. Agrawal, M., Eloot, K., Mancini, M., & Patel, A. (2020). Industry 4.0: Reimagining Manufacturing Operations after COVID-19. Operations Practice. https://www.mckinsey.com/~/media/McKinsey/Business%20Functions/Operations/Our%20Insights/Industry%204%200%20Reimagining%20manufacturing%20operations/industry-4-0-reimagining-manuacturing-ops-after-covid-19.pdf
  2. Hennessey, Tom. (2018). What is Digital Manufacturing? Definition, Process & Benefits. [Online]. https://www.ibaset.com/what-is-digital-manufacturing/
  3. Xometry. (2023). Digital Manufacturing: Definition, Benefits, Methods, Examples. [Online]. https://www.xometry.com/resources/shop-tips/digital-manufacturing-definition-benefits-methods-examples/
  4. Berita Resmi Statistik. (2023). Badan Pusat Statistik Jawa Timur. https://jatim.bps.go.id/pressrelease/2023/02/06/1374/ekonomi-jawa-timur-tahun-2022-tumbuh-5-34-persen.html