5 Keunggulan Teknologi 3D Printing dalam Manufaktur

Sumber: Freepik

Dari waktu ke waktu, dunia perindustrian terus bergerak dengan cepat dan dinamis. Proses produksi yang dulu masih banyak mengandalkan tenaga manusia dan mesin konvensional, sekarang mulai bertransformasi ke arah otomatisasi di mana mesin-mesin mampu melakukan proses produksi sendiri sesuai dengan sistem yang telah diprogram sedemikian rupa. 

Kini, industri mulai memasuki era baru yang lebih pintar. Era ini ditandai dengan hadirnya berbagai teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), robot pintar, Artificial Intelligence, system cyber, jaringan digital, hingga 3D printing. Dari berbagai teknologi canggih tersebut, 3D printing menjadi salah satu solusi strategis untuk era industri modern. Namun, apa itu 3D printing? dan mengapa teknologi menjadi solusi strategis untuk industri modern? Simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu 3D Printing?

3D printing atau dikenal juga dengan Additive Manufacturing merupakan inovasi baru dalam industri manufaktur modern. Alih-alih melakukan pemotongan bahan, 3D printing bekerja dengan cara mencetak objek lapis demi lapis sesuai dengan desain digital yang telah dibuat sebelumnya. Menariknya lagi, kita dapat memilih material yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan, mulai dari material berbahan plastik, logam, keramik, hingga biomaterial.

Proses 3D printing sendiri dimulai dari pembuatan desain bentuk objek menggunakan software CAD (Computer-Aided Design) yang kemudian akan “diiris” menjadi beberapa lapisan tipis sebelum akhirnya printer akan mencetak objek lapisan demi lapisan sesuai dengan pola yang telah dibuat.

Bagaimana 3D Printing Mengubah Proses Produksi?

Kehadiran teknologi ini telah berhasil mengubah proses produksi yang rumit menjadi lebih efektif dan efisien. Berikut ini beberapa keunggulan dari penggunaan 3D printing dalam proses produksi:

  1. Efisiensi Waktu dan Fleksibilitas Produksi: Teknologi 3D printing dapat membuat proses produksi berjalan lebih cepat dan fleksibel karena tidak membutuhkan cetakan atau alat khusus sehingga memungkinkan industri untuk memberikan respons cepat terhadap perubahan desain serta kebutuhan pasar.
  2. Produksi Sesuai Permintaan (on-demand): 3D printing mampu memproduksi barang hanya ketika dibutuhkan. Dengan keunggulan ini penggunaan 3D printing dapat meminimalisir resiko overstock, dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.
  3. Pengurangan Biaya Produksi dan Limbah Material: Berbeda dengan cara produksi tradisional yang cenderung menghasilkan banyak limbah karena proses pemotongan atau pengeboran, 3D printing justru bekerja dengan cara menggunakan bahan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak banyak bahan yang terbuang. 
  4. Desain dan Produksi Komponen Kompleks: 3D printing dapat membuat objek dengan desain geometri yang rumit bahkan tidak memungkinkan jika diproduksi menggunakan metode konvensional. Ini membuka peluang baru dalam pengembangan produk yang lebih inovatif dan fungsional.
  5. Transformasi Strategi Bisnis dan Distribusi: Teknologi 3D printing ini juga memengaruhi strategi bisnis secara menyeluruh. Dengan kemampuan untuk memproduksi lebih dekat ke pasar atau bahkan di lokasi penggunaan, perusahaan dapat mempercepat distribusi, memangkas biaya logistik, dan memberikan layanan yang lebih responsif kepada pelanggan.

Sekarang, sudah banyak industri yang mulai menggunakan 3D printing untuk produksi langsung, mulai dari otomotif, alat medis, sampai barang konsumsi. Perusahaan otomotif ternama, Ford, menjadi salah satu perusahaan yang menggunakan teknologi ini dalam proses produksinya.  

Apa Saja Contoh Penggunaan 3D Printing oleh Ford?

Ford telah menggunakan teknologi 3D printing sejak tahun 1980-an dan berhasil menghemat jutaan dolar sebagai efek dari penggunaan teknologi ini.

  1. Prototipe Kendaraan Uji: Produk terbaru dari Ford, Shelby GT500 2020 merupakan salah satu contoh yang prototipenya uji cobanya dibuat menggunakan teknologi 3D printing.
  2. Komponen Mobil: Selain digunakan untuk mencetak prototipe kendaraan, Ford juga menggunakan teknologi ini untuk membuat beberapa komponen kendaraan, seperti intake manifold aluminium untuk Ford F-150.
  3. Peralatan Produksi: Peralatan untuk memproduksi kendaraan juga sebagian dibuat menggunakan 3D printing, seperti jig, perlengkapan, dan juga cetakan untuk memproduksi suku cadang.
  4. Pengembangan Desain: Ford juga menggunakan 3D printing untuk menguji desain secara virtual dari kendaraan terbarunya  Shelby G500, untuk melihat dan menguji bentuk, ukuran, serta fungsionalitas dari komponen.

Kehadiran 3D printing telah berhasil membawa industri manufaktur ke level yang lebih tinggi. Bukan hanya menghadirkan inovasi, tetapi juga membuat perubahan nyata dalam efektivitas dan efisiensi produksi. Dengan adanya teknologi ini, produsen dapat mencetak komponen dengan lebih cepat, akurat, hemat biaya, sekaligus mempersingkat waktu dalam pengembangan produk.

Jadi, apakah perusahaanmu sudah menggunakan teknologi 3D printing dalam proses produksi?

Penasaran dengan inovasi terbaru dari industri manufaktur? Ingin membuka peluang bisnis dari berbagai sektor manufaktur? Registrasi sekarang dan amankan tiketmu dengan cara klik link berikut: Registrasi Manufacturing Surabaya 2025

Bergabunglah dengan kami dalam Manufacturing Indonesia 2025: Biggest Manufacturing Expo in Southeast Asia. Kunjungi website kami di https://www.manufacturingindonesia.com/ untuk informasi terkini seputar industri manufaktur. Ikuti akun media sosial Instagram kami @manufacturing.indonesia untuk mengetahui informasi seputar pameran dan ikuti akun media sosial TikTok kami @manufacturing.series untuk mengetahui informasi unik terkait industri manufaktur.