4 Manfaat Indonesia Bergabung dengan BRICS bagi Industri Manufaktur

Sumber: Freepik

Buat yang belum tau, pada tanggal 6 Januari 2025, Indonesia resmi menjadi anggota BRICS! Forum ini merupakan gabungan beberapa negara berkembang yang memiliki pengaruh besar secara global. Bergabungnya Indonesia ke dalam forum internasional ini bukan hanya sebagai simbol kehadiran dalam geopolitik global, tetapi juga membuka banyak peluang nyata bagi sektor strategis dalam negeri, salah satunya adalah industri manufaktur.

Lantas, apa itu BRICS? Mengapa keikutsertaan Indonesia ini penting, khususnya untuk dunia manufaktur? Yuk, kita cari tahu!

Apa Itu BRICS?

Kata BRICS sendiri merupakan akronim dari lima negara yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa. Kelima negara ini membentuk sebuah forum kerja sama di bidang ekonomi, politik, dan pembangunan yang bertujuan menciptakan dunia yang lebih adil dan terbuka, terutama bagi negara-negara berkembang.

Dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota baru, kini BRICS menjadi semakin kuat. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki posisi strategis yang dapat memberikan nilai tambah, terutama dalam sektor perdagangan, investasi, dan pengembangan industri.

Apa Dampaknya untuk Industri Manufaktur Indonesia?

Tentunya hal ini memberikan dampak yang positif bagi perkembangan industri manufaktur Indonesia, berikut ini beberapa keuntungannya:

  • Akses Pasar yang Lebih Luas: Dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS, akses terhadap pasar global khususnya negara-negara anggota lain menjadi lebih terbuka lebar. Ini berarti produk-produk Indonesia mulai dari tekstil, komponen otomotif, hingga elektronik memiliki peluang besar untuk bisa diekspor tanpa hambatan yang selama ini menjadi tantangan. Selain itu, negara-negara yang bergabung dengan BRICS memiliki populasi dan permintaan domestik yang cukup besar, yang jika dimanfaatkan dengan baik, para pelaku industri dapat memperluas jangkauan bisnisnya dengan signifikan.
  • Transfer Teknologi dan Inovasi: Bukan hanya soal perdagangan, BRICS juga berbicara tentang pertukaran teknologi dan pengetahuan. Indonesia dapat menjalin kolaborasi dalam bentuk riset dan pengembangan (R&D) dengan negara-negara BRICS yang telah lebih maju di sektor industri tertentu, seperti China dalam otomasi pabrik atau India dalam digitalisasi produksi. Teknologi manufaktur yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berbasis data bisa lebih mudah diadopsi jika ada jalur kerja sama yang jelas dan terbuka. Ini adalah momen penting bagi perusahaan nasional untuk naik kelas secara teknologi.
  • Peluang Investasi Lebih Besar: BRICS memiliki institusi keuangan sendiri, yaitu New Development Bank (NDB). Bergabungnya Indonesia membuka peluang untuk mendapatkan pembiayaan proyek-proyek strategis, termasuk infrastruktur manufaktur, kawasan industri terpadu, hingga pengembangan energi untuk mendukung sektor industri. Investasi dari anggota BRICS lainnya juga berpotensi meningkat karena keanggotaan ini meningkatkan kepercayaan dan kemudahan kerja sama antarnegara. Investor dari India atau China, misalnya, bisa lebih tertarik membuka pabrik atau basis produksi di Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global.
  • Peningkatan Daya Saing Global: Dengan masuk ke ekosistem BRICS, Indonesia akan terus ditantang untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksinya agar bisa bersaing di level global. Standar kerja sama akan mendorong industri lokal untuk melakukan perbaikan berkelanjutan, baik dari sisi proses produksi, SDM, hingga pengelolaan lingkungan. BRICS juga bisa menjadi wadah untuk membuat kebijakan bersama yang mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan, penghematan energi, dan cara produksi yang lebih berkelanjutan. Hal ini penting karena konsumen global kini semakin peduli terhadap produk yang dibuat.

Peluang Menjanjikan di Tengah Tantangan

Tentunya, tantangan tetap akan ada. Mulai dari kesiapan pelaku industri dalam memenuhi standar global, hingga perluasan infrastruktur pendukung. Namun, dengan koordinasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan dunia pendidikan, peluang dari BRICS bisa dimaksimalkan untuk pertumbuhan sektor manufaktur jangka panjang.

Keikutsertaan Indonesia menjadi bagian dari BRICS merupakan momentum penting untuk memberikan kesempatan bagi manufaktur nasional menuju level yang lebih tinggi. Akses pasar luas, kolaborasi teknologi, potensi investasi, dan dorongan peningkatan daya saing menjadi manfaat nyata yang bisa segera dirasakan.

Tantangannya adalah bagaimana semua pihak, baik pemerintah, pelaku industri, maupun akademisi bisa bekerja sama dengan baik supaya peluang ini bisa dimanfaatkan dengan tepat. Bagaimana menurutmu, apakah Indonesia siap menerima peluang ini?

Penasaran dengan inovasi terbaru dari industri manufaktur? Ingin membuka peluang bisnis dari berbagai sektor manufaktur? Registrasi sekarang dan amankan tiketmu dengan cara klik link berikut: Registrasi Manufacturing Surabaya 2025

Bergabunglah dengan kami dalam Manufacturing Surabaya 2025: Biggest Manufacturing Expo in Eastern Indonesia. Kunjungi website kami di https://www.manufacturingsurabaya.com/ untuk informasi terkini seputar industri manufaktur. Ikuti akun media sosial Instagram kami @manufacturing.surabaya untuk mengetahui informasi seputar pameran dan ikuti akun media sosial TikTok kami @manufacturing.series untuk mengetahui informasi unik terkait industri manufaktur.

Referensi